Jumat, 25 Maret 2016

ALLAH SWT LAH PEMILIK REZEKI



Seorang lelaki mempunyai banyak anak, sehingga membuat dia merasa sempit hidupnya, karena tidak memiliki pekerjaan. Merasa putus asa, Diapun akhirnya meninggalkan anak – anaknya nya dan pergi begitu saja.

Di tengah jalan dia bertemu dengan seseorg  yang  menawarkan kepad nya pekerjaan. Org itu berkata : "Maukah kamu aku beri pekerjaan? dan aku akan memberimu gaji". Lelaki itu pun gembira sekali dan bertanya : "Apa yang harus aku kerjakan?". Org itu berkata :

"Pekerjaanmu adalah memberi minum seekor burung hingga kenyang". "Baiklah" jwb lelaki itu.  Pemberi pekerjaan pun mengajak lelaki tersebut ke sebuah sumur dan memberinya sebuah timba, sambil berkata :  "ambillah air di sumur dgn timba ini, dan berikan minum kepada burung di sangkar itu".

Setelah memberi tugas, orang itu meninggalkannya.  Lelaki itupun segera mengambil air dari sumur dgn timba, dan mulai memberi minum kepada burung tersebut. Sepanjang hari lelaki tersebut memberi minum kepada burung itu, akan tetapi burung tersebut, terus meminum dan tidak merasa kenyang sama sekali.

Hal itupun membuat sang lelaki merasa sedih, karena takut tidak di bayar gajinya,  jika sampai burung itu tidak kenyang.  Di sore hari datanglah si pemberi pekerjaan, dan melihat lelaki itu sedang putus asa kepada  si burung,  karena masih tidak kunjung kenyang.  Pemberi pekerjaan pun berkata : "Wahai fulan, sesungguhnya aku bukan seorang manusia, aku adalah Malaikat  yang di tugaskan oleh Alloh kepadamu, untuk menunjukkan betapa lemahnya dirimu.  

Memberi makan seekor burung saja engkau tidak sanggup,  apa engkau pikir dirimu sanggup untuk memberi makan anak2mu?  kembalilah kepada anak - anakmu,  sesungguhnya Alloh lah  yang  memberi mereka rizqi, serahkanlah urusanmu dan urusan keluargamu kepada Alloh, tugasmu adalah usaha dan selebihnya adalah urusan Alloh.
Catatan :
"yang  memberi kita rizqi bukanlah pekerjaan, atau karena kepintaran kita, yang  memberi kita rizqi adalah Alloh swt.
Jgn pernah merasa dirimu yang memberikan makan anak – anakmu atau  istrimu,  tujuan kita bekerja adalah  yang  pertama : untuk beribadah, karena pekerjaan kita adalah ibadah maka berniatlah sebelum bekerja dengan niat beribadah kepada allah swt melalui pekerjaan yang baik
Yang  ke 2 : adalah agar kita tidak berpangku tangan kepada manusia.
Yang  ke 3 : untuk menjauhkan diri kita dan keluarga kita dari rizqi yang  haram". Jika memang seseorang mendapat rezki karena dia pekerja keras? Maka semua kuli bangunan akan menjadi org paling kaya, jika seseorg mendapat rizqi karena kepintarannya/ karena ilmunya? Maka orang – orang  yang  bodoh tidak akan memiliki apa – apa  dan mati karena tidak mendapat rezki.

"Di ceritakan, suatu hari Imam Abu Yazid RA, solat sebagai makmum di belakang seorg imam, di salah satu masjid. Setelah salam, imam tersebut berkata : "Wahai Abu Yazid, aku lihat kamu tidak memiliki pekerjaan, lalu darimana kamu bisa makan setiap harinya?". Abu Yazid pun berkata : "Sabarlah sebentar, aku akan mengulangi solatku". Setelah selesai mengulangi solatnya, sang Imam bertanya : "Bukankah engkau tadi sudah solat menjadi makmum ku? Knp kau ulangi lagi solatmu?". Abu Yazid berkata : "Aku mengulangi solatku, karena kamu adalah orang yang  ragu, bahwa Alloh lah yang  memberi rizki kepada makhluk. Dan kamu tidak pantas menjadi imam karena keraguanmu, sebaiknya kamu berhenti menjadi Imam dalam solat. Abu Yazid pun, pergi meninggalkan imam tersebut.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar